last day for the first time i won to defeat
summit slamet mountain, yeah this the one high mountain in java island, this
the one awesome thing i have in my life
Gunung Slamet adalah Gunung berapi yang berketinggian kurang
lebih 3.500 meter dpl. Gunung Slamet sendiri terletak di perbatasan Banyumas,
Purbalingga,dan Pemalang. Dari puncak gunung slamet dapat terlihat
gunung-gunung lainnya di jawa tengah seperti gunung Sumbing, Sindoro, merbabu,
merapi bahkan kalau sedang cerah bisa melihat gunung Lawu.
sungguh sulit untuk menuliskan rentetan cerita perjalanan kali ini
secara detail, karena akan panjang sekali tulisan ini he he. yang pasti penulis
cukup menuliskan secara singkat saja karena dari awal motivasi ini hanya untuk
documentasi bukan untuk menjadi ajang curhat-curhatan. wk wk.
menjadi pengalaman yang sangat tidak terlupakan bagi penulis,
karena berkesempatan berpetualang ke gunung slamet, yeah ini adalah gunung
tertinggi di jawa tengah. awal cerita sebenarnya penulis tidak tahu menahu bahwa
salah satu teman penulis, telah lama merencanakan pendakian. dan penulis
mendapatkan kabar pendakian 3 hari sebelum pendakian, bisa di banyangkan
bagaimana binggungnya penulis, tapi untungnya pada saat it, urusan kuliah sudah
selesai dan tidak ada hal yang dapat menghambat. let go
pada expedisi kali ini pendakian dilakukan oleh 4 orang, awalnya
penulis berngkat ke purwokerto terlebih dahulu sebagai basechmps pertama
sebelum melanjutkan pendakian, disana penulis bertemu seorang teman dan
dirumahnya lah penulis dan crew yang lain menginap. awal perjalanan dimulai pada
shubuh hari, sebelum mendaki seperti biasa penulis dan para crew harus melapor
dengan juru kunci dan membayar administrasi serta mencatumkan KTP. yang
pasti untuk jaga-jaga kalau terjadi sesuatu.
tak disangka dalam perjalanan, team penulis bertemu dengan
rombongan yang lain yaitu anak-anak mapala dari surabaya dan jakarta. pada
akhirnya memutuskan berangkat bersama-sama. pada awal perjalanan treck menuju
badan gunung sudah disunguhi tanjakan yang tajam, sungguh langkah kaki ini
terasa lelah melangkah, tapi menurut penulis itulah seninya pendakian gunung.
kata orang dulu yaitu berakit-rakit kita kehulu berenang kita ketepian. sungguh
pantas menginterpresentasikannya ha ha.
alhamdulilah pada jam 5 sore pendakian sampai pada pos tujuh, pos
tujuh merupkan tempat para pendaki berchamp sebelum menuju ke puncak. di pos
tujuh ini juga penulis dan crew yang lain tidak perlu membuka tenda karena telah
tersedia semacam bangunan yang bisa dijadikan tempat persingahan. lalu sampai
malam menjelang penulis dan beserta para crew beristirahat dan akan melanjutkan
pendakian sampai ke puncak di shubuh sekitar jam 3 pagi.
tapat pada jam tiga pagi sebenarnya berat rasanya bangun. tapi apadaya kesempatan hanya datang sekali mumpung cuaca lagi cerah kesemptan
mendapatkan pemandangan luar biasa di atas puncak menjadi nyata. pendakian
menuju puncak dirasa sangat berat karena ketingian sudah diatas 3000 mater, dan
hirupan nafas mencari oksigen sangat susah. tapi alhamdulilah akhirnya sampai
juga pada puncaknya
No comments:
Post a Comment