assalamualaikum
actually this artikel i am summarizing from my task, the task is praktikum
social work micro. my purpose is only to be share to everyone who concern and
care about children and social work. frankly this articel real i got from
research, as you know i have around 3 month to made it, perhaps this artikel can
be usefull....
pendekatan micro merujuk pada berbagai keahlian socila worker untuk mengatasi
masalah yang dihadapi oleh individu, keluarga dan kelompok. masalah sosial
umumnya yang dihadapi berkenaan dengan problem psikologi, seperti stress,
depresi, hambatan relasi, penyesuaian diri, kurang percaya diri, aliensi,
kesepian, apatis, hingga ganguan mental. dua metode utama yang biasa diterapkan
oleh social worker dalam setting micro adalah terapi perseorangan (case worker)
konseling dan pengembangan diri, yang didalamnya melibatkan berbagai teknik
penyembuhan atau terapi psikological seperti berpusat pada client (client center
therapy), terapi prilaku (behavior therapy)
identity klien
Nama : mis X
Lama tinggal dipanti : 2
tahun (2008-)
Tempat/tgl lahir : sumedang 21 januari 2000 (10
tahun)
Sekolah : SD X, class 5
Hobby : bermain dan
jalan-jalan
Hambatan yang dialami : kurang bisa belajar dan memotivasi
diri
Cita -cita : menjadi guru
Nama ibu : ibu esi
Pekerjaan :
buruh
Nama ayah ; bapak esoh sumarso
Pekerjaan : buruh
bangunan
Jumlah saudara : 8 saudara(hendra, nia, irfan, erna, firman,
ani,melly, fajri)
description problem
Klien adalah anak perempuan yang berumur 10 tahun, bersekolah di SD Canangan
Desa X dan baru duduk di klass 5. Secara singkat klien adalah anak yang rajin,
mandiri, bersemagat dan juga mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan. Klien
memiliki cita-cita ingin menjadi guru suatu hari nanti. Ia juga memiliki hoby
yaitu bermain voly dan berlatih pencak silat. Klien masih memiliki kedua
orantua, ayahnya adalah seorang buruh bangunan yang bekerja di bandung dan
biasanya ayahnya pulang kerumah seminggu sekali, sedangkan ibunya adalah ibu
rumah tangga biasa, ibunya bekerja sebagai buruh. Klien memiliki 8 saudara.
Ia tinggal di Yayasan baru 2 tahun tepatnya pada tahun 2008, ia dikirim oleh
orang tuanya karena keterbatasan ekonomi. Singkatnya klien tidak memiliki
permasalahan yang berada di keluarga serta di dalam Yayasan sendiri. Tetapi
klien mempunyai masalah pada dirinya sendiri yaitu kurangnya minat akan belajar
(malas belajar) serta kurang memiliki motivasi belajar. Dari hasil assessment
yang praktikan lakukan banyak sumber informasi mengatakan bahwa klien kurang
bisa memanfaatkan waktu untuk belajar serta memotivasi diri. Prestasi
belajarnyapun biasa-biasa saja. Padalahal menurut salah satu sumber, klien
memiliki keungulan dari anak lain yaitu ia rajin, mandiri dan memiliki mental
yang matang bila dibandingkan dengan anak seusianya.
the reason why to be intervention
Praktikan melihat kepribadian klien yang baik dan rajin tetapi tidak
diiringi dengan kemampuan belajar yang baik sehinga menyebabkan keungulan sikap
personal yang dimilikinya tidak menunjang dirinya untuk mewujudkan menjadi
seorang guru sesuai cita-citanya.
intervention case
Proses assessment praktikan dimulai pada taggal 6 oktober 2010 sampai tanggal
22 desember 2010, tepatnya di Yayasan XY di Sayang desa Z tidak jauh dari
kampus UNPAD. setelah melakukan assessment praktikan menyimpulakan bahwa klien
sebenarnya adalah anak yang rajin dan patuh kepada orang tua, ia juga adalah
anak yang mudah bersosialisasi. di lingkungan keluaraga klien adalah anak yang
selau membantu orantua, serta ia tidak mempunyai masalah serius dengan
kakak-kakaknya. Di pantipun ia adalah anak yang selalu rajin mengerjakan tugas
piket panti serta selalu mengikuti kegitan panti. Menurut wali kelas di sekolah
klien juga tidak memiliki masalah dengan teman-temannya.
Hanya saja menurut
dari berbagai sumber hasil assessment mengatakan. Bahwa, klien adalah anak yang
malas akan belajar serta kurang bisa untuk memotivasi diri. salah satu sumber
yang didapatkan juga mengatakan klien sebenarnya rajin dan patuh serta memilki
kematangan mental bila ia dibandingakan dengan anak se-umaran dengannya. Dari
situlah praktikan melakukan intervensi kepada klien.
Dalam kesehariannya klien sangat jarang untuk belajar, klien biasa
menghabiskan waktunya hanya untuk menonton tv dan bermain. Klien juga hanya
melakukan belajar bila ada orang yang memotivasi atau keadan sedang terdesak.
Prestasi klien juga bisa dibilang biasa-biasa saja. Menurut gurunya klien memang
anak yang baik tapi dalam segi belajar klien dirasakan kurang cepat menerima
pelajaran.padahal klien pernah bercerita suatu saat ia ingin menjadi seorang
guru.
Masalah pada klien adalah pada behavioralnya, klien tahu dan sadar bahwa
kesuksesan bisa diraih bila di dalam diri tertanam jiwa optimis dan giat akan
belajar. Hanya saja klien terbawa sifat malas karena kurang diberi motivasi dan
belum memiliki pandangan akan massa depan.
Klien dikirim keluarga kepanti dikarenakan kelaurga klien yang sulit akan
perekonomiannya. Ayah klien hanyalah buruh bangunan yang berpenghasilan hanya Rp
250.000 per/minggu dan harus menghidupi 8 orang anak. Sedangkan ibu klien
adalah buruh rumah tangga yang biasa bekerja di rumah-rumah untuk jadi buruh
bersih-bersih. Klien berada dipanti selama 2 tahun dimulai tahun 2008-sekarang.
Rupanya sebelum klien tinggal dipanti kakaknya telah lebih dahulu tinggal
dipanti. Tetapi, kakaknya memutuskan keluar untuk mencari pekerjaan.
Rumah klien berada tidak jauh dari panti hanya berjarak kira-kira 20 meter.
Keadan rumah klien sangat sederhana, ukuran rumah klien hanya 5x5 meter,
kepemilikan rumah adalah pribadi. Didalam rumah tidak terdapat barang-barang
mewah. Hanya barang perabot rumah biasa. Dirumah tersebut terdapat 2 kepala
keluarga selain bapak klien terdapat kakak klien yang sudah menikah dan masih
tinggal dirumah orang tua. Kehidupan klien sangat sederhana.
plant of treatment
Setelah melakukan assessment praktikan menyimpulakan masalah yang dihadapi
klien adalah rasa malas dan kurang bisa untuk memotivasi diri. Serta Masalah
yang dihadapi klien bersal dari behavioral si klien. Maka langkah awal praktikan
treatment sebagai berikut:
1) Token ekonomi
Tujuan dilakukan adalah untuk melatih /menguatkan
sifat giat belajar dan memotivasi klien. Dilakukan oleh peraktikan sebagai
pembuat token ekonomi. Klien sebagai penerima treatment. Sedangkan pengawasan
terhadap berjalannya token diserahkan kepada senior yang berada dip
anti.dilaksanakan pada 12 desember 2010 di panti.
2) Contigency contracting
Tujuan dilakukan adalah untuk membiasakan
klien unutk tidak sering menonton tv dan mengalihkan kegiatan lain yang lebih
positip. Dilakukan oleh peraktikan sebagai pembuat contingency. Klien sebagai
penerima treatment. Sedangkan pengawasan terhadap berjalannya contigency
diserahkan kepada senior yang berada dipanti. dilaksanakan pada 12 desember 2010
di panti.
3) Behavioral motivation
Tujuan dilakukan adalah untuk memberikan
motivasi kepada klien dengan bentuk video contoh orang suksess dan kata-kata
inspirasi. Dilakukan oleh praktikan sebagai pembuat treatment. Klien sebagai
penerima treatment. Dilaksanakan pada tanggal 20 desember 2010 di panti
conclution and recommendation
Berdasarkan hasil dari praktikum, praktikan menyimpulkan klien adalah anak
yang rajin dan patuh kepada orang tua. Tetapi, klien memiliki masalah dalam
bidang pendidikan. Klien malas belajar dan tidak memiliki motivasi belajar. Bila
dilihat masalah klien berada pada behavioralnya. Maka praktikan mengunakan tiga
treatment token ekonomi, contingency contract, behavioral motivation, setelah
treatment dilakukan treatment hasilnya menurut seniornya dipanti klien
mengalami sedikit perubahan. Klien mulai terbiasa belajar walupun hanya sebentar
dank klien sekarang lebih memiliki motivasi dan percaya diri.
Dari apa yang terjadi dilapangan diharapkan pihak panti lebih membimbing
, memotivasi, dan memfasilitasi klien dan anak-anak panti yang lain untuk lebih
giat belajar. Kalau perlu pihak panti melakukan kerja sama dengan pihak
universitas untuk merekrut mahasiswa sebagai tenaga volunter pengajar
(guru). Yang tugasnya meberikan pelajaran tambahan diluar sekolah. Hal tersebut
sangat menguntungkan kedua belah pihak. bagi mahasiswa hal tersebut berarti
sebagai praktek lapangan sedangkan bagi anak-anak panti hal tersebut menjadi
pelajaran tambahan mereka.
No comments:
Post a Comment