assalamualikum
all indonesian people is big fan about this sport, that right, it most popular sport in the world. that is football. fantastic support from indonesia people to football is very fucking awesome, but this not linear from performance indonesia team. failure is not weird. and the winner or achievement it feel odd. many way to improve performance but that still not be contribute anymore. cause the way to be fix is instant not comperhensive and sustainable. well get the point......i wanna comparing about 2 manager alfred riedl vs wim rijsbergen. this artikel just my opinion, frankly i am amuteur talking about football.
siapa yang orang indonesia yang gak suka sepakbola, rasanya hal tersebut sangat sulit di cari. sepakbola merupakan suatu olaraga yang merakyat di kalangan masyarakat indonesia. mulai dari nak kecil, dewasa, orang tua. semua sangat gemar akan olaraga ini. dan tidak bisa dipungkiri pula akan kerinduan masyarakat indonesia melihat timnasnya bisa kembali menjadi salah satu macan asia, yang sempat di sengani di dunia.
berbicara sejarah, mungkin semua orang telah banyak tahu bahwa indonesia dahulunya adalah negara yang memiliki timnas yang kuat. dan kontribusinya di level dunia sepat menjadi perbincangan. tapi mengapa sekarang timans kita seperti terjun jatuh ke jurang dan tak pernah bangkit untuk naik. tentunya banyak wacana/program telah dilakukan oleh praktisi sepakbola dan kalngan pencinta sepakbola indonesia untuk memperbaikinya. hanya saja setiap program yang dilakukan selau gagal dan imbasnya performance timnas seperti jalan di tempat. untuk level asia tenggara pun kita belum bisa juara, walupun sering masuk final. ada yang bilang indonesia gak punya mental juara, ada yang bilang pemain kita itu manja gak profesional, ada yang bilang program yang di buat PSSI itu instant hanya bersifat cepat dan tidak keseluruhan dan berkesinambungan, ada yang bilang budaya sepakbola kita yang memang bobrok, ada yang bilang seharusnya di indonesia diadakan suatu kompetisi dari mulai anak-anak sampai tingkat profesional.
begitu banyak opini yang bertebaran di public, yang pasti masyarakat indonesia sungguh rindu akan pencapaian prestasi timnas.kembali kepada subjek judul yaitu perbandingan antara pelatih alfred riedl dan wim rijsbergen. marilah kita lihat dulu dari pak alfred riedl:
1. alfred reidl
lahir di Wina, austria 2 November 1949, sejak prestasi alfred dalam menagani laos, PSSI pun kesengsem dan langsung menunjuknya menjadi pelatih timans senior. selama meatih pun penulis bisa katakan preformance timans cukup baik walaupun harus kalah dari malaysia di final AFF. tapi secara keseluruhan masyarakat indonesia menyambut baik atas penampilan timans dan menciptakan harapan baru untuk timnas berprestasi di massa depan.
kesempatan ini penulis hanya mau menganalis perbedaan tactik yang digunakan kedua pelatih, walupun penulis sendiri masih awam dalam hal ini, setidaknya bisa berkontribusi lewat opini.ok kita mulai dari hal strategi. lewat skema 4-2-3-1 atau 4-3-3 nya dengan penekanan pada explosit sayap dan keseimbangan lini tengah menjadikan permainan indonesia hidup, penemptan Okto maniani dan M Ridwan sebagai winger, sangat lah sesuai dengan skema tersebut. kita pastilah tahu akan kecepatan okto dalam mensisir sisi sayap lapangan. hal tersebut yang menjadiakn sisi sayap indonesia menjadi sangat atraktip dalam menyerang. belum lagi dengan munculnya darah muda seperti irfan bachdim serta yongki menambah variasi penyerangan. tak dipungkiri untuk posisi target man, gonzales lah orang tepat. finishing, penempatan posisi, naluri, dan shoting keras menjadi kelebihan tersendiri gonzales sebagai ujung tombak utama timnas.
selama massa kepelatihan alfred pun muncul jangkar baru di timnas indonesia. yaitu ahmad bustomi. ia mengigatkan kita pada sosok bima sakti yang pandai dalam memainkan irama permaianan team. penempatan bustomi sangat lah pas dengan diduetkan dengan firman yang diplot sebagai playmaker. kreativitas firman bisa diimbaginya dengan menjaga kedalaman sisi tengah. serta jangan lupakan irfan bachdim, yeah ini adalah salah satu bintang yang sangat di idolakan di indonesai sekarang ini. penulis menilai gaya permain yang modern menjadi point tambah seorang irfan. pengelaman ia menimbah ilmu di belanda menjadikan visi permainannya sangat matang. ia tidak banyak melakukan gocekan tetapi penempatan bola, tik-taknya, serta cara ia membuka ruang. menunjukan ia menjadi pemain massa depan indonesia.
ok kembali lagi kepada perihal taktik, konsep yang diterapkan alfred kepada timans. boleh di bilang cukup baik. ia mencoba menerapkan kedispilinan kepada setiap pemain dan offisial timnas. hal yang umum banyak diketahui masyarakat, memang banyak pemain kita kurang bisa bersikap profesional dalam bersepakbola. kita ambil contoh: seperti merokok, bangun siang, makan makanan yang tidak sehat, berskikap tidak patuh dan masih banyak lain. yang kata alfred pernah diwawancari oleh seorang wartawan, pemain indonesia kalau mau juara dan berprestasi di level dunia. "mereka harus merubah semua kebiasan buruk mereka sendiri dan yang bisa merubahnya hanya diri mereka sendiri".
ada hal yang menarik dari kehusussan cara penerapan taktik dari alfred yaitu.
1. alfred merepkan swap position terhdap kedua sayapnya
2. berani memerintahkan full back untuk overlap sampai jauh ke depan untuk menambah daya dobrak
3. umpan satu-duan merapat yang sering diperagakan mencadi hal yang membingungkan lawan
4. tidak ragu memerintahkan pemain yang memiliki skill untuk coba menerobos masuk langsung ke pertahanan musuh
2. wim rijsbergen
(lahir di Leiden, Zuid-Holland, Belanda, 18 Januari 1952; umur 59 tahun) adalah seorang pelatih sepakbola dan mantan pemain bertahan yang berasal dari Belanda. Rijsbergen adalah asisten Leo Beenhakker pada Piala Dunia 2006 di Jerman, dan menjadi pelatih Trinidad dan Tobago setelah Piala Dunia berakhir. Periode Desember 2007, posisinya sebagai pelatih diberhentikan sementara waktu oleh Federasi sepak bola Trinidad dan Tobago selama (6) bulan, sampai akhirnya digantikan pada 4 June 2007.Saat ini dia menjabat sebagai pelatih Indonesia.(wikipedia).
sebenarnya penujukan wim sebagai pelatih timnas mengantingakan alfred, mengejutkan. apalagi dengan pemutusan kontrak secara sepihak PSSI terhadap alfred, kemudian tiba-tiba langsung menunjuk wim. publik sepakbola sepat dibuat kecewa akan keputusan tersebut, dan sepat ada tersiat kabar adanya konspirasi atas pemecatan alfred. tapi apapun itu hal tersbut telah terjadi tidak perlu di perdebatkan
ke inti pembicaraan, public sepak bola nasional menaruh harapan besar kepada wim untuk bisa memberikan prestasi yang membangggakan ke bumi indonesia ini. tapi kenyataannya hasil yang diperoleh mengecewakan. di kualifikasi piala dunia indonesia menjadi juru kunci dengan point 0, dari tiga pertandingan. kalau kita menganalisis pertandingan. sebenarnya pelatih tidak lah salah, penulis yakin pelatih sekelas wim pasti, mempersiapkan squad sebulum bertanding dengan penuh perhitungan. dan taktik yang digunakanpun sesuai dengan keadan dan musuh yang yang di lawan.
boleh dikatakan selama kualifikasi permainan indonesia sangat buruk, tidak ada cerminan bahwa adanya penigkatan. passing sering salah, blunder sering dilakukan. mental pemain yang jelek, serta masalah klasik yaitu stamina pemain yang lemah. sebenarnya masalah tersebut telah lama diketahui, berbaga cara telah dilakukan untuk memperbaikinya. sampai-sampai wim mendatangkan ahli fisik untuk mengenjot stamina squad timanas.
apa yang pernah terjadi pada timanas di saat wim mengucapkan kata-kata pedas di depan media massa, dan di balas oleh aksi pemogokan pemain. sangat mencerminkan pemain kita yang tidak profesional. adalah hal wajar bila seorang guru kecewa dengan para muridnya. walaupun muridnya telah berupanya keras. kalau kita boleh liat lagi kebelakang sebenarnya afred riedl juga pernah mengucapkan kalimat pedas terhadap timnas di depan media"kalau gak salah ia mengatkan bahwa, pemain indonesia rata-rata tidak profesional tidak bisa disiplin dan cenderung malas"tapi hanya saja hal tersebut tidak digubris oleh media. mungkin saja dikarenakan prestasi beliau yang membawa indonesia ke final AFF.
kalau gaya permaianan yang di konsepkan wim sebenarnya ingin menerapkan pola total football ala belanda. hanya saja apa yang ia intruksikan tidak jalan dilapangan. penulis tangkap dari hasil pertandingan. banyak sekali reaksi wim yang tidak bisa tenang, dengan mondar mandir memberikan instruksi dan di barengi dengan mencatat-catat. terlihat sekali ia kesal dengan permaianan timans yang tidak sesuai dengan apa yang ia intruksikan.
mungkin hanya itu saja yang bisa penulis tulis, tapi sebenarnya banyak hal yang ingin ditulis tentang timnas indonesisa tapi keterbatasan waktu yang menghalanginya. jujurnya tidak ada maksud lain penulis mengkritiki timnas hanya saja penulis sangat cinta dengan timans dan sangat membanggakan timnas untuk bisa berkontribusi di level dunia.amin kita doakan moga-moga hal tersebut bisa terreallisasi suatu saat...............?
No comments:
Post a Comment