Sunday, August 28, 2011

essensi idul fitri

assalammulaikum hi guys, i am so glad hear you always fine, you know tommorow we will be celebrate idul fitri, but as you know many people is not know about the essential idul fitri, cause it im just wanna give my opinion. honestly my artikel i am quote some artikel harian pelita but i just catch the point for reference...well don"t you bored to read...enjoy

Menangkap Esensi Idul Fitri

tahun ini kita dipertemukan kembali dengan momen yang sangat agung yaitu Idul Fitri. Gema takbir, tasbih, tahmid, dan tahlil kita lantunkan sebagai ungkapan kegembiraan kita menyambut Idul Fitri. Dengan Idul fitri ini kita sebagai manusia menjadi fitrah atau suci kembali. Tahun ini umat Islam di seluruh penjuru dunia dapat meraih kemenangan setelah sebulan penuh mengendalikan hawa nafsunya pada bulan Ramadhan.Perlu diketahui bahwa pengendalian hawa nafsu tidak stagnan pada Ramadhan saja. Akan tetapi, pada substansinya Idul Fitri ini merupakan kelanjutan dan awal dari pembuktian diri atas hasil ibadah puasa yang sudah dilaksanakan selama sebulan penuh. Dengan demikian, kehadiran Idul Fitri ini bisa menjadi barometer bagi umat Islam untuk mengukur sejauh mana pengaruh ibadah puasa Ramadhan terhadap kualitas ibadah selama sebelas bulan selanjutnya. Apabila ibadah-ibadah yang dilakukan, baik ibadah yang bersifat pribadi maupun ibadah yang bersifat sosial, semakin baik, maka ibadah puasa kita telah membuahkan hasil yang tidak sia-sia dan tidak hanya sebatas me-nahan lapar dan haus. Ketika hari raya Idul Fitri tiba, kita bukan hanya dituntut untuk merayakannya. Akan tetapi lebih dari itu kita harus mampu menangkap esensi yang terkandung dalam perayaan Idul Fitri tersebut. Esensi Idul Fitri adalah meningkatnya derajat kualitas keimanan, kesalehan, dan ketakwaan seorang mumin pasca ramadhan.

banyak hal menarik melihat apa yag terjadi di masyarakat kita mengenai apa itu hari kemenagan idul fitri, ada yang beranggap hari lebaran adalah hari dimana kita telah terbebas dari makan dan minum serta bebas melakukan hal-hal yang sebelumnya di larang sekarang boleh dilakukan. sungguh pemahaman yg salah  yang menyesatkan

serta kebiasan masyarakt yang berlebihan dalam menyiapkan hari idul fitri, dengan berpaikan serba baru mahal dan menyiapkan makan yang berlimpah dan ujungnya tidak sehat untuk di konsumsi. padahal arti dari semua itu adalah saling memaafakan dan lebih bertakwa kepada allah SWT.

Seorang muslim harus mampu menunjukkan bahwa dirinya telah benar-benar menjadi manusia yang suci jiwanya. Untuk menguji itu semua, ada beberapa hal yang bisa menjadi alat sebagai pengukur kefitrahan seseorang.

Pertama, tumbuhnya keikhlasan dalam me-jalankan ibadah setelah sebulan penuh menjalankan latihan menahan dari segala perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama itu sendiri.

Kedua, lahirnya kesalehan sosial dalam diri seorang muslim. Setelah mejalankan ibadah puasa Ramadhan kepekaan terhadap kehidupan sosial semakin meningkat terutama kepada orang-orang miskin, fakir, dan anak-anak yatim yang memang sepantasnya menadapatkan uluran tangan kita.

Ketiga, memperbanyak amal kebajikan baik untuk pribadi maupun orang lain. Karena puasa ramadhan telah medidik seorang muslim menjadi pribadi-pribadi yang selalu memiliki keinginan untuk melakukan kebaikan dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk itu pada momen Idul Fitri ini, kita harus mampu menjaga keikhlasan, memupuk kepedulian sosial dan terus melakukan kebaikan agar kita mampu dan benar-benar menemukan esensi Idul Fitri yang sebenarnya untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik.

Karenanya, untuk kembali ke fitrah yang sebenarnya keberadaan Idul Fitri bukan hanya dijadikan sebagai ritual dan rutinitas tahunan belaka yang tidak memiliki makna bagi seorang muslim. Dengan kembalinya jiwa menjadi suci, kita semua berharap bangsa ini akan mampu keluar dari segala krisis terutama krisis moral yang terus menggerogoti para pemimpin bangsa.

semoga artikel ini bermanfaat
sedikit mengutip dr artikel

1 comment: