assalamualaikum
pertandingan clasik sepakbola asia tengara yang mempertemukan dua negara sesama rumpun, hadir di final Footbal Sea Games. tentunya pertandingan ini menjadi hal yang ditunggu-tunggu dan wajib ditonton bagi para pencinta sepakbola.
sejak dahulu permusuhan antara Indonesia dan Malaysia telah terjadi dan bukan rahasia umum permusuhan ini bahkan menular di bidang olaraga, tak terkecuali sepakbola. sepanjang perhelatan Sea Games kedua negara memang memperlihatkan bahwa mereka adalah negara yang pantas unutk bertanding di final, track record Indonesia dan Malaysia sangat bagus, terutama Indonesia yang sangat mendominasi di babak penyisihan walaupun di akhir harus mengakui keungulan Malaysia.
pertandingan berlangsung di GBK, 80.000 ribu pasang mata hadir distadion dan membuat atsmosper stadion mejadi merah menyala, sungguh mengangumkan melihat stadion di isi penuh. bahkan, bisa dikatakan kapasitas stadion tidak lah cukup, harus diperbesar untuk menampung suporter yang masih banyak berada diluar stadion. penulis yang hadir langsung di stadion dibuat merinding dan takjub saat lagu indonesia raya dinyayikan.

se-isi stadion bergemuruh, penulis tidak dapt berkata-apa saat gol tercipta, sangat cepat dan indah gol yang dibuat oleh Gunawan. nyayian supoorter semakin kencang, percon pun dihidupkan menambah semarak dan semagat suasana stadion. rasa optimispun meningkat di dada penulis dan para suporter yang berada si stadion. ini saatnya garuda menerkam harimau malaya.
setalah gol pertama Indonesai tidak berhenti menekan malaysia, pertahan malaysia dibuat pontang-panting oleh akselerasi Okto dan Andik. dari sebuah serangan dari sayap kiri Tibo mendaptkan umpan dari Egi, ia pun menusuk kedalam lalu bermain one-two pass dengan Okto, dan dengan ketengannya ia memplesing bola ke tiang jauh dan .........gol.....gol, seisi stadion dibuat berguncang kembali. tapi, apa boleh dikata hakim garis mengangkat tiang bendera yang menyatakan posisi Tibo berada di garis offside.

papan scor pun berubah menjadi 1-1, pertandingan berjalan sengit sampai turun minum. sejumlah peluang emas tercipta untuk Indonesia melalui Patrick Wanggai dan Okto tetapi tidak menghasilkan gol. pada babak kedua pertandingan berjalan sangat menarik, peragaan permaian terbuka diperlihatkan kedua team, saling serang dengan tempo cepat di sugguhkan. beberapa peluang emas diciptkan tapi sayang-semuanya tidak menghasilkan gol untuk Indonesia, mungkin hari tersebut hari yang sial bagi indonesia, banyak peluang emas tercipta tapi tidak ada gol yang tercipta. sampai akhir babak kedua gol pun tidak tercipta.
pada massa perpanjangan waktu sebenarnya indonesia sempat unggul, tetapi gol yang diciptakan Ferdinand Sinaga di anulir wasit karena Patrick Wanggai terjebak offside terlebih dahulu, tetapi dari kaca mata penulis yang tepat berada di samping gawang malaysia, hal tersbut tidaklah offside. tapi benar-benar malam tersebut menjadi malam yang tidak menguntungkan Indonesai, ada sekitar2-3 pemain Indonesai dilanggar di dalam kotak pinalti tapi tidak digubris oleh wasit. sungguh tidak fair.....
pada babak adu pinalti, sungguh sangat menyedihkan bagi supporter Indonesia kelihatan bahwa team Malaysia lebih siap pada babak ini dan team Indonesia harus mengakuai dan merelakan medali emas ke tangan Malaysia.........congrat to Malaysia, but it not the end of the game, next game we revenge.
sedih sudah pasti, seluruh masyarakat Indonesai menjadi tertunduk lesu, tapi hal tersebut tidak perlu disesali berlarut-larut dalam pertandingan kalah menang itu hal yang biasa. yang penting marilah kita bersama insan sepakbola bangsa bahu-membahu membangun timnas yang lebih tangguh ke depannya. amin.
No comments:
Post a Comment