assalamulaikum
well, this is all about gudang selatan bandung, honestly i am was have twice to observase the condition,then got impression about the situation. i thing has two side perpective, marginal and survive. hopeness this artikel could be reference to someone with concern of marginal.

pemulung secara umum mungkin sudah banyak artikel yang membahas tentang itu dan masyarakat luas telah tau apa itu pemulung, secara umum mereka adalah kaum yang coba bertahan hidup dari ganasnya persaingan hidup di kota besar. mereka tidak mau di pangil pemulung mereka lebih suka di panggil tukang gerobak sampah. hal ini bisa dimaklumi, dikarenakan mereka bukan seperti pemulung lepas yang ada dijalan-jalan yang mengabil sampah dijalan-jalan, membawa karung. mereka mengatakan mereka lebih terorganisir dan tertip. apalagi mereka di bayar oleh RW yang mengunakan jasa mereka unutk mengambil sampah di perumahan-perumahan. secara singkat bisa dikatakan mereka legal dan pola kerjanya tertata.

gudang selatan menjadi tempat berdomisili dan tempat pengepul barang bekas berdiri sejak lama sekitar puluhan tahun yang lalu. bisa dikatakan peredaran uang dari hasil ini cukup bagus melihat existensinya yang telah lama ada.
secara aksess administrasi mereka legal, menerut sumber, rata-rata para tukang gerobak sampah disini memiliki KK dan KTP. serta memiliki kartu akses kesehatan. bisa diaktakan mereka telah berdaya secara adminsitrasi. kalau kita bandingkan dengan pumulung lepas, hal tersebut mungkin susah untuk di dapat, pemulung lepas biasanya tidak memiliki KTP dan secara adminstrasi untuk mendapatkan layanan publik menjadi sulit.
perpective marginal dan survive

bertahan dari hari-kehari dengan bisa cukup makan merukan hal yang bisa dikatakan cukup bagi mereka, tidak ada harapan mereka kecuali bisa menyekolakan anak-anak mereka setingi mungkin agar kelak bisa meruabah nasib dan tidak menyikuti pekerjaan ini.
sudah selayaknya bagi kita harus bisa bersyukur apa yang telah kita dapatkan sekarang, mungkin advise klasik yang sering diulang-ulang."cobalah melihat ke bawah sebagai batu loncatan agar kita bisa melesat ke atas"
No comments:
Post a Comment